LAPORAN KARYA TULIS
STUDY TOUR
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Guna Menyelesaikan Tugas Kelompok
Disusun oleh :
1. BUDI ERIYANTO ( BULUK )
2. ANDI PANGESTU ( JEJE )
3. MELI MELI YANTI
Kelas : VIII B
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP N 02 SONGGOM
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul Makalah Yang Berjudul Kecelakaan Lalu Lintas. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Santosa, M.Pd, selaku kepala
sekolah Westbatavia, yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk
menggunakan fasilitas Laboratorium Bahasa.
2.
Muji Dwi Saputro S.Pd, selaku guru
Pembimbing kami, yang memberikan dorongan, masukan kepada penulis.
3.
Bapak Drs. Akhwan , selaku wali kelas
kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada
penulis.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Brebes, 21 November 2018
Penulis
PENGESAHAN
Karya tulis ini berisi
tentang laporan penelitian pada obyek wisata dan tempat yangdi kunjungi yaitu :
v Masjid
Istiqlal
v Kota
Tua
v Ancol
v Dufan
v Atlantis
v ITC
Cempaka Mas
v Pusat
Oleh – Oleh ( Purwakarta )
Karya tulis ini di
susun untuk menambah nilai tuga salah
satu bidang study tour yakni Bahasa Indonesia
Telah disetujui dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh,
Guru Pembimbing
I Guru Pembimbing II
Faridatul Izza, S.Pd. Muji
Dwi Saputro, S.Pd
NIP. NIP.
Mengesahkan,
Kepala Sekolah SMP N 02 Songgom
Santosa,
M.Pd
NIP. 19661005 1991
031005
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
MOTTO
:
1. Setiap
pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
2. Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau
kerjakan hari ini.
3. Berusahalah
jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan kita tak
akan bisa dikembalikan seperti semula.
4. Pengetahuan
adalah kekuatan.
5. Musuh
yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang
paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh .
6. Jadi
Diri Sendiri, Cari Jati Diri, And Dapetin Hidup Yang Mandiri, Optimis, Karena
Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar
PERSEMBAHAN
:
Tiada yang maha
pengasih dan maha penyayang selain Engkau Ya ALLAH...Syukur alhamdulillah
berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini. Karya Tulis ilmiah ini ku persembahkan untuk :
1. Kedua
orang tuaku tercinta, ini anakmu mencoba memberikan yang terbaik untukmu.
Betapa diri ini ingin melihat kalian bangga padaku. Betapa tak ternilai kasih
sayang dan pengorbanan kalian padaku. Terimakasih atas dukungan moril maupun
materil untukku selama ini.
2. Untuk
kakak dan adik, terima kasih atas dukungan dan do’a untuk kesuksesan
3. Guru-guruku
yang telah menjadi orang tua kedua ku, yang namanya tak bisa ku sebutkan satu
persatu yang selalu memberikan motivasi untukku, selalu peduli dan perhatian,
ucapan terimakasih yang tak terhingga atas ilmu yang telah kalian berikan
sangatlah bermanfaat untukku.
4. Guru
pembimbing, yang telah memberi motivasi untuk kami.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................... i
Pengesahan............................................................................................................ ii
Moto
dan Persembahan ........................................................................................ iii
Daftar
Isi .............................................................................................................. iv
Bab
I Pendahuluan................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
Bab
II Pembahasan............................................................................................... 2
2.1 Sejarah
Masjid Istiqlal Jakarta ............................................................ 2
2.3 Kota
Tua ............................................................................................. 8
2.4 Dufan
................................................................................................. 11
2.5 Itc Cempaka Mas Mega Grosir
.......................................................... 15
2.6 Atlantis................................................................................................ 17
2.7 Pusat
Oleh Oleh Khas Purwakarta...................................................... 18
Bab
III Penutup.................................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………....20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Study
Tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata kami
laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan
karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas VIII SMP 02 Songgom.
Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa diharapkan dapat melaporkan segala
pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh selama menjalankan study tour
Pengalaman
dan pengetahuan selama mengikuti study tour ke JAKARTA dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam laporan karya tulis ini membahas tentang beberapa
objek wisata dan objek study tour yang berada di JAKARTA dan sekitarnya.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan
yang hendak kami capai dalam pembuatan laporan perjalanan ini serta dalam
pelaksanaan study tour adalah sebagai berikut:
- Menyelesaikan tugas akhir Bahasa Indonesia
- Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa.
- Untuk mengembangkan potensi, etika, estetika, dan pratika.
- Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air.
- Mensyukuri Keindahan Alam
- Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
- Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai seputar objek wisata
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1953 beberapa ulama mencetuskan ide untuk
mendirikan masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai
ibukota dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka adalah KH. Wahid
Hasyim, Menteri Agama RI pertama, yang melontarkan ide pembanguna2.2n masjid
itu bersama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan beserta
sekitar 200-an orang tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman. Ide itu
kemudian diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal.
Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid
Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan
masjid nasional tersebut. Gedung Deca Park di Lapangan
Merdeka (kini Jalan Medan Merdeka Utara di Taman Museum Nasional), menjadi
saksi bisu atas dibentuknya Yayasan Masjid Istiqlal. Nama Istiqlal
diambil dari bahasa Arab yang berarti Merdeka sebagai simbol dari rasa syukur
bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SAW. Presiden
pertama RI Soekarno menyambut baik ide tersebut dan mendukung berdirinya
yayasan masjid Istiqlal dan kemudian membentuk Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal
(PPMI).
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal
Penentuan lokasi masjid sempat menimbulkan perdebatan
antara Bung Karno dan Bung Hatta yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil
Presiden RI. Bung Karno mengusulkan lokasi di atas bekas benteng
Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang
dibangun oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada tahun 1834 yang terletak
di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan
Veteran. Sementara Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak
di tengah-tengah umatnya yaitu di Jalan Thamrin yang pada saat itu
disekitarnya banyak dikelilingi kampung, selain itu ia juga menganggap
pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit.
Namun akhirnya Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun di lahan bekas
benteng Belanda, karena di seberangnya telah berdiri gereja Kathedral dengan
tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di
Indonesia.
Sayembara Desain Masjid Istiqlal
Setahun sebelumnya, Ir. Soekarno menyanggupi untuk
membantu pembangunan masjid, bahkan memimpin sendiri penjurian sayembara
desain maket masjid. Setelah melalui beberapa kali sidang, di Istana Negara
dan Istana Bogor, dewan juri yang terdiri dari Prof.Ir. Rooseno, Ir.H.
Djuanda, Prof.Ir. Suwardi, Hamka, H. Abubakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Pada tahun 1955 Panitia
Pembangunan Masjid Istiqlal mengadakan sayembara rancangan gambar atau
arsitektur masjid Istiqlal yang jurinya diketuai oleh Presiden Soekarno
dengan hadiah berupa uang sebesar Rp. 75.000; serta emas murni seberat 75
gram. Sebanyak 27 peserta mengikuti sayembara, namun dari seluruh peserta
hanya 5 peserta yang memenuhi syarat:
1.
F.
Silaban dengan rancangannya “Ketuhanan”
2.
R.
Oetoyo dengan rancangannya “Istighfar”
3.
Hans
Groenewegen dengan rancangannya “Salam”
4.
Mahasiswa
ITB (5 orang) rancangannya “Ilham 5”
5.
Mahasiswa
ITB (3 orang) rancangannya “Chatulistiwa”
Setelah proses penjurian yang
panjang dengan mempelajari rancangan arsitektur beserta makna yang terkandung
didalamnya berdasarkan gagasan para peserta maka akhirnya pada 5 Juli 1955
atas perintah Presiden Soekarno memutuskan desain rancangan dengan judul
“Ketuhanan” karya Frederich Silaban dipilih sebagai pemenang sebagai model
dari Masjid Istiqlal.
Sang Arsitek Masjid Beragama Kristen
Frederich Silaban adalah seorang arsitek beragama Kristen
kelahiran Bonandolok Sumatera, 16 Desember 1912, anak dari pasangan suami
istri Jonas Silaban Nariaboru. Ia adalah salah satu lulusan terbaik
dari Academie van Bouwkunst Amsterdam tahun 1950. selain
membuat desain masjid Istiqlal ia juga merancang kompleks Gelanggang Olahraga
Senayan.
Untuk menyempurnakan rancangan masjid Istiqlal F. Silaban
mempelajari tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan shalat dan berdoa
selama kurang lebih 3 bulan dan selain itu ia juga mempelajari banyak pustaka
mengenai masjid-masjid di dunia.
Awal Pembangunan Masjid Istiqlal
Pada sekitar tahun 1950 hingga akhir tahun 1960-an Taman
Wilhelmina di depan Lapangan Banteng dikenal sepi, gelap, kotor dan tak
terurus. Tembok-tembok bekas bangunan benteng Frederik Hendrik di
taman dipenuhi lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di
tempat yang sama, ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat
biasa, pegawai negeri, swasta, alim ulama dan ABRI bekerja bakti membersihkan
taman tak terurus di bekas benteng penjajah itu.
Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1961, masih dalam
bulan yang sama perayaan kemerdekaan RI, menjadi tanggal yang paling
bersejarah bagi umat muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya.
Untuk pertama kalinya, di bekas taman itu, kota Jakarta memiliki sebuah
masjid besar. Sebuah masjid yang dimaksudkan sebagai simbol kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia. Padanan katanya dalam bahasa Arab berarti merdeka dan
disepakati diberi nama Istiqlal sehingga jadilah, Masjid Istiqlal namanya.
Tanggal yang bertepatan dengan peringatan Maulud Nabi
Muhammad SAW itu, dipilih sebagai momen pemancangan tiang pertama oleh
Presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang ketika itu langsung bertindak sebagai
Kepala Bidang Teknik.
Proses Panjang Pembangunan Masjid Istiqlal
Seiring dengan iklim politik dalam negeri yang cukup
memanas, proyek ambisius itu tersendat-sendat pembangunannya, karena
berbarengan dengan pembangunan monumen lain seperti Gelora Senayan, Monumen
Nasional, dan berbagai proyek mercu suar lainnya. Hingga pertengahan tahun
’60-an proyek Masjid Istiqlal terganggu penyelesaiannya. Puncaknya ketika
meletus peristiwa G 30 S/PKI tahun ’65-’66, pembangunan Masjid Istiqlal
bahkan terhenti sama sekali.
Barulah ketika Himpunan Seniman Budayawan Islam
memperingati miladnya yang ke-20, sejumlah tokoh, ulama dan pejabat negara
tergugah untuk melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal. Dipelopori oleh
Menteri Agama KH. M. Dahlan upaya penggalangan dana mewujudkan fisik masjid
digencarkan kembali. Presiden Soekarno, yang pamornya di mata masyarakat
mulai luntur, kedudukannya dalam kepengurusan diganti oleh KH. Idham Chalied
yang bertindak sebagai koordinator panitia nasional Masjid Istiqlal yang
baru. Lewat kepengurusan yang baru, masjid dengan arsitektur bergaya modern
itu selesai juga pembangunannya.
Semula pembangunan masjid direncanakn akan memakan waktu
selama 45 tahun namun dalam pelaksanaannya ternyata jauh lebih cepat.
Bangunan utama dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada tanggal 31
Agustus 1967 sudah dapat digunakan yang ditandai dengan berkumandangnya adzan
Maghrib yang pertama.
Secara keseluruhan pembangunan masjid Istiqlal
diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun. Peresmiannya dilakukan oleh presiden
Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978. Kurun waktu pembangunannya telah
melewati dua periode masa kepemimpinan yaitu Orde Lama dan Orde Baru.
Pendanaan pembangunan masjid ini pada masa Orde Lama direalisasikan melalui
proyek Mandataris sementara pada masa Orde Baru menjadi bagian dari Proyek
RePelita (Rencana Pembagunan Lima Tahun). Kini masjid Istiqlal berdiri megah
di Ibukota Jakarta dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
Spesifikasi Masjid Istiqal:
·
Luas
tanah 12 ha
·
Luas
bangunan 7 ha
·
Luas
lantai 72.000 m2
·
Luas
atap 21.000 m2
·
Dalam
pembangunan masjid ini dibutuhkan:
·
Semen
78.000 zak dari Gresik
·
Baja
337 ton
·
Marmer
93.000 m2
·
Keramik
11.400 m2
·
Aspal
21.500 m2
Sebagai kawasan
wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17.
Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata. Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan.
Sungai Ciliwung
secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah
kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula
cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak’. Lalu,
muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun,
usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno.
Malah, Bung Karno
ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata.
Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol.
Proyek pembangunan
ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi
Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di
bawah pimpinan Ir. Ciputra. Sebagai salah satu lokasi tujuan wisata, nama
Ancol bukan merupakan nama yang asing bagi warga kota Jakarta. Kawasan wisata
pantai yang memiliki beragam fasilitas hiburan ini juga telah dikenal sejak
lama bahkan mungkin sebelum masa penjajahan Belanda. Namun dengan berbagai
keterbatasan informasi yang ada, sejarah kawasan ini baru diketahui sejalan
dengan terbentuknya kota Batavia abad ke-17.
Secara umum posisi Ancol tidak menguntungkan karena merupakan dataran rendah yang dipenuhi rawa. Meski demikian areal pantainya masih dianggap layak untuk dijadikan tempat
tinggal karena
letaknya yang landai dan dilindungi oleh gugusan kepulauan seribu, sehingga
tidak memungkinkan dilanda amukan ombak laut Jawa. lokasi pantai ini atau
tepatnya diujung muara Ancol Vaart (sekarang kali Ancol), pemerintah kolonial
Belanda pernah membangun sebuah benteng guna melindungi Batavia dari serangan
musuh yang berasal dari laut (tidak ditemukan informasi mengenai tahun serta
apakah lokasi benteng yang dimaksud sama dengan sisa benteng tua yang
sekarang berada dalam kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol/Ancol Bay).
Selain sisa-sisa benteng, pantai Ancol juga memiliki sebuah bangunan tua
bersejarah lain bernama Kelenteng An Xu Da Bo Gong Miao (sekarang Kelenteng
Toapekong Ancol/Vihara Ancol. Letaknya didalam kawasan Taman Impian Jaya
Ancol).
Klenteng ini
diperkirakan dibangun tahun 1650 oleh para pengikut Armada Cheng Ho saat
berlabuh di kawasan Jakarta Pesatnya perkembangan kota Batavia di abad ke-17
hingga pertengahan abad ke-18 membuat nama Ancol sebagai sebuah pantai yang
terletak tidak jauh dari kota Batavia ikut terangkat. Keindahan pantai Ancol
yang terkenal sering dimanfaatkan sebagai lokasi peristirahatan oleh
penduduk.
Seperti yang pernah
diabadikan Johhanes Ranch dalam karya-karya lukisannya tentang Ancol, pada
masa itu dengan mudah ditemukan banyak vila-vila peristirahatan berdiri di
sekitar pantai ini, bahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda Andriaan Valckneir
disebut-sebut pernah memiliki tempat peristirahatan di lokasi ini Sayang,
seiring hancurnya iklim kota lama Batavia di akhir abad-18 akibat polusi dan
berjangkitnya wabah penyakit, serta adanya eksodus warga Batavia ke wilayah
kota baru Weltevreden membuat Ancol mulai ditinggalkan. Kawasan berawa ini
dikatakan sebagai salah satu daerah sumber penyebaran penyakit malaria yang
terkenal dan memakan banyak korban jiwa saat itu. Pada masa kekuasaan
imperialisme Jepang dikisahkan, rawa-rawa sekitar Ancol sering dimanfaatkan
sebagai ladang eksekusi dan tempat pemakaman warga eropa khususnya Belanda
yang berani melawan Jepang (beberapa sumber menuliskan setelah kekalahan
Jepang oleh sekutu di perang dunia ke-II, makam-makam tersebut dibongkar dan
dipindahkan ke lokasi pemakaman baru. Pemakaman ini sekarang dikenal dengan
nama Everald Ancol atau Kuburan Belanda, terletak dalam kompleks Taman Impian
Jaya Ancol).
Setelah peristiwa
kemerdekaan negara Indonesia tepatnya tahun 1965, presiden pertama Indonesia
Soekarno mencetuskan ide untuk mengangkat kembali pamor Ancol dengan
menjadikannya sebagai sebuah sarana rekreasi bagi warga Jakarta. Ide ini
sempat tertunda pelaksanaannya dan baru dapat diwujudkan saat pemerintahan
Jakarta dijabat oleh Ali Sadikin, tahun 1966.
Diawali dengan
hadirnya kawasan pantai Bina Ria Ancol yang terkenal dengan teater mobilnya
di era 1970-an, kawasan Ancol terus menerus dibenahi. Tahun 1984, sebuah
arena permainan berteknologi tinggi bernama Dunia Fantasi mulai diperkenalkan
guna melengkapi fasilitas-fasilitas yang telah ada lebih dulu.
2.3 Kota TuaSelain taman hiburan dan tempat-tempat wisata alam, tak ada salahnya jika sesekali mengunjungi tempat wisata yang sarat akan nilai sejarah. Salah satunya adalah di kawasan wisata Kota Tua Jakarta.Meskipun berada di tengah hiruk pikuk kota metropolitan, tempat ini masih kental akan nuansa Jakarta tempo dulu. Kawasan ini pun selalu dipadati wisatawan setiap harinya, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Ø Sejarah Kota Tua JakartaDi tahun 1526, Fatahillah yang dikirim oleh Kesultanan Demak menyerang pelabuhan Sunda Kelapa di Kerajaan Pajajaran yang kemudian diberi nama Jayakarta.Kemudian, di tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta yang saat itu dikomandoi oleh Jan Pieterszoon Coen. Setahun kemudian, VOC membangun kota baru bernama Batavia. Di tahun 1635, kota ini meluas sampai ke tepi barat Sungai Ciliwung. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa dan diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal. Kota Batavia selesai dibangun pada tahun 1650 dan kemudian difungsikan sebagai kantor pusat VOC di Hindia Timur. Karena sistem sanitasi yang buruk, kemudian muncul wabah tropis yang menyerang para penduduk. Kemudian kota ini meluas lagi ke wilayah selatan. Tahun 1835 dan 1870 banyak orang pindah ke wilayah Weltevreden (daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Batavia lalu berganti nama menjadi Jakarta dan menjadi ibu kota Indonesia sampai saat ini. Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret resmi yang menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan ini bertujuan untuk melindungi sejarah arsitektur dan bangunan yang masih tersisa. Ø Obyek Wisata di Kota Tua Jakarta
1. Museum
Fatahillah
Alamat
Jl. Taman Fatahillah No. 1 Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat DKI Jakarta 11110
Hari & Jam
operasional
Setiap hari: 09.00 – 15.00 WIB
Harga tiket masuk
Dewasa: Rp5.000/orang Mahasiswa: Rp3.000/orang Pelajar dan anak-anak: Rp2.000/orang 2. Pelabuhan Sunda KelapaKita juga bisa mencoba ojek sampan yang akan membawa kita berlayar menyusuri perairan di pelabuhan. Ojek sampan ini memasang tarif Rp50.000 atau bisa lebih tergantung dari rute. Sebelumnya menaikinya, lebih baik tawar menawar dulu.3. Museum Bank Indonesia
Alamat
Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Pinangsia, Tamansari Jakarta Barat 11110
Hari & Jam
operasional
Selasa – Jumat: 08.00 – 15.30 WIB Sabtu – Minggu: 08.00 – 16.00 WIB
Harga tiket masuk
Rp5.000/orang Pelajar/mahasiswa, rombongan yang telah mendaftar, dan anak-anak di bawah 3 tahun: Gratis 4. Museum Seni Rupa dan Keramik
Alamat
Jl. Pos Kota Jakarta Barat 11110 https://goo.gl/maps/352iS3Fkm9m
Hari & Jam
operasional
Selasa – Minggu: 08.00 – 15.00 WIB
Harga tiket masuk
Dewasa: Rp5.000/orang Anak-anak: Rp2.000/orang Mahasiswa: Rp3.000/orang Pelajar: Rp2.000/orang Veteran & lansia: Gratis 5. Toko Merah
Alamat
Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang, Tambora Jakarta Barat 11230 https://goo.gl/maps/pjhyfoFb5N82
Hari & Jam
operasional
Setiap hari: 09.00 – 16.30 WIB
Harga tiket masuk
Rp10.000/orang
.
|
2.4
DUFAN (Dunia Fantasi)
Dunia
fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah
tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman
impian), Jakarta Utara, Indonesia. Dunia Fantasi memiliki maskot seekor kera
bekantan yang bernama Dufan lahir tanggal 29 Agustus 1985. Dufan merupakan
tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara
dengan luas sekitar 9.5 hektar. Memiliki beraneka macam wahana yang menarik.
Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan
toko-toko suvenir.
Berbagai
Kawasan di Dunia Fantasi Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan
tema tersendiri dan ciri khas wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini
ditujukan untuk membangkitkan imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan
sensasi berjalan-jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika,
Indonesia, Asia, fantasi Yunani, fantasi hikayat, balara, Eropa dan istabon.
Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan
toko-toko suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar (perlu konfirmasi)
dari rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya
Ancol. Menyusuri Inti Bumi di Dufan Mau menyusuri inti bumi? Anda tidak perlu
bersusah payah datang ke pertambangan, cukup dengan ke Dunia Fantasi (Dufan),
Ancol maka Anda bisa menyusuri inti bumi. Sebagai bagian dari rangkaian acara
25 tahun Keceriaan Bersama Dufan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk meresmikan satu
lagi wahana baru yaitu “Journey to the Center of the Earth”. Wahana yang
bertempat di Teater 3D ini merepresentasikan petualangan yang terdapat pada
film “Journey to the Center of the Earth” yang berasal dari Hollywood, Amerika
Serikat dan diperankan Brendan Freazer. Film ini ber-genre petualangan yang
dianggap sesuai dengan karakter pengunjung Dufan yang memang menyukai tantangan
dan petualangan. Wahana ini bercerita mengenai petualangan seorang professor
dan rekannya yang meyakini adanya dunia yang terletak di dalam inti bumi
kemudian mereka berpetualang menjelajah ke pegunungan bekas pertambangan batu
bara tua. Dalam petualangannya, mereka menemui hambatan-hambatan yang harus
mereka lalui agar bisa menuju pusat bumi dan pada akhirnya mereka menemukan
jalur kereta tua yang menghantarkan mereka menuju pusat bumi.
Petualangan
sang professor dalam film ini dikemas dengan penuh teknologi oleh Dunia Fantasi
melalui wahana simulator yang memungkinkan para pengunjung turut merasakan
secara langsung seluruh petualangan dan perjalanan menuju inti bumi. Pengunjung
akan duduk di kursi simulator khusus yang nantinya akan dibuat ikut merasakan
naik di atas kereta dengan kecepatan tinggi, jatuh ke dasar bumi, dan menyusuri
kawah bermagma pegunungan api yang aktif.
Durasi
film ini kurang lebih lima menit dan diharapkan mampu membawa pengunjung kepada
pengalaman berbeda saat menyusuri inti bumi yang dibantu dengan jalan cerita
serta efek visual yang memukau. Peresmian wahana simulator “Journey to the
Centre of the Earth” dilakukan oleh Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,
Winarto, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Budi Karya Samadi, di
depan wahana simulator, Ancol, Jakarta.
Berbagai
Macam Permainan di Dufan. Dufan atau Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan
terbesar di Jakarta yang menarik. Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang
terletak di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, menjadi tempat
tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta, baik untuk
keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga
Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk
mengunjunginya lagi. Hal ini tidak mengherankan, karena tempat wisata yang
berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk menarik pengunjung.
Permainan Pemacu Adrenalin
Ada banyak aneka permainan menarik
dengan teknologi tinggi dan telah dijamin keamanannya yang dapat Anda coba.
Anda dapat mencoba memacu adrenalin dengan mencoba permainan yang ada di Dufan.
Misalnya Tornado, dimana saat Anda berada di ketinggian tertentu, tubuh Anda
akan diputar selama berkali-kali dengan kecepatan tinggi.
Atau Kora-Kora, dengan menyerupai
perahu besar, Anda akan diayun sampai posisi hampir 90 derajat sehingga tubuh
hampir tegak lurus dengan tanah. Halilintar juga akan memacu adrenalin Anda,
dengan menaiki kereta 6 gerbong, kereta ini akan berjalan dengan kecepatan yang
sangat tinggi, lalu menikung dengan cepat dan puncaknya akan berputar dengan
posisi menghadap ke tanah. Power Surge atau Kicir-Kicir wajib dicoba, permainan
yang akan mengangkat kursi Anda, memutar-mutar dan akan membolak-balik tubuh
Anda.Untuk menikmati tontonan simulator, ada teater simulator Turbo Tour dengan
kursi yang dapat bergerak-gerak sehingga membuat Anda seolah-olah ikut
merasakan apa yang ada di film. Agar tidak bosan, pihak pengelola secara
periodik mengganti film yang akan ditonton. Tontonan ini meski singkat namun
cukup menegangkan dan membuat petualangan Anda di Dufan semakin menarik.
1. Hysteria

2. Tornado

Wahana
ini beroperasi sejak 10 Juni 2007, diresmikan oleh Gubernur Jakarta Sutiyoso
dan merupakan wahana paling menegangkan dari semua arena di dufan. Wahana ini
juga sangat memacu adrenalin karena cara pengoperasiannya,yaitu saat mulai kita
langsung naik keatas lalu kita dijungkir balikkan. Begitu juga saat kita
diturunkan juga dijungkir balikkan. Wahana ini paling banyak diminati oleh
masyarakat luas, selain memacu adrenalin, wahana ini juga menyenangkan.
3. Halilintar

Beroperasi sejak tahun 1987. Dalam
satu rangkaian kereta terdapat 6 gerbong, dimana dalam satu gerbong memuat dua
baris dan dua kolom tempat duduk. Total kapasitas dalam satu rangkaian kereta
adalah 24 penumpang
4. Kora-kora

Adalah
wahana berbentuk kapal besar yang berayun hampir 90 derajat. Sensasi yang
diberikan pada wahana ini adalah kegerian pada saat berada dipuncak ketinggian
dan pada saat berayun turun
5. Kicir-kicir

sebuah
kincir raksasa yang akan memutar penumpang ke segala arah
2.5 Itc Cempaka Mas Mega Grosir
ITC Cempaka Mas Mega Grosir adalah pusat grosir terbesar di Asia
Tenggara[butuh rujukan] dengan ± 6.000
kios dalam 5 lantai. ITC Cempaka Mas terletak di daerah yang stratergis.
Penyewa terbesar yang ada di mal ini adalah Carrefour, Selain itu, ITC Cempaka Mas juga dikenal sebagai
pusat penjualan handphone terbesar setelah ITC Roxy Mas
KEPERUNTUKAN :
·
Lantai
bawah
·
Mezzanine dan lantai dasar
·
Multiproduk
·
Lantai
1
·
Pusat
pakaian
·
Lantai
2
·
Pusat
pakaian dan pakaian muslim
·
Lantai
3
·
Pusat
batik, butik, pakaian dan pakaian muslim
·
Lantai
4
·
Pusat
telepon genggam, asesoris telepon genggam, komputer dan video game,&
Elektronik
·
Lantai
5
·
Pusat
Textile dan makanan ( Food Court )
·
Lantai
6
·
Pusat
komputer, notebook, dan asesoris komputer
·
TOWER:
·
Lantai
6
·
Kantor
Marketing & Klinik Herbal Karyasari
·
Lantai
7
·
Perkantoran
·
Lantai
8
·
Perkantoran
·
Lantai
9
·
Perkantoran
·
Lantai
10
·
Perkantoran
(Rollimex)
·
Lantai
11
·
Perkantoran
·
Lantai
12
·
Gereja
2.6 Atlantis
Atlantis Water
Adventures adalah sebuah taman air (water park) di Jakarta
yang mengusung tema benua Atlantis yang hilang ditelan lautan. Tempat wisata
ini menjadi bagian dari Taman Impian Jaya Ancol di bilangan Jakarta
Utara. Di Atlantis Water Adventures, pengunjung tak hanya bisa berenang, tetapi
juga menikmati berbagai wahana air yang seru dan menegangkan. Tak peduli
berapapun usia mereka, setiap wisatawan pasti akan menemukan kegiatan yang pas
di Atlantis Water Adventures.
Ø Wahana Air di Atlantis Water Adventures
Berdiri di atas lahan seluas 5
hektar, Atlantis Water Adventures beberapa wahana unggulan berbentuk
kolam-kolam, seluncuran, dan dunia bermain anak-anak. Berikut adalah beberapa
wahana yang terdapat di Atlantis Ancol.
Ø Kolam Ombak
Sesuai dengan namanya, Kolam
Ombak merupakan wahana berbentuk kolam yang diberi gelombang buatan mirip ombak
di lautan. Ombak di Kolam Ombak Atlantis Water Adventures biasanya hadir setiap
1 jam sekali selama 15 menit. Ketika ombak datang, pengunjung bisa menikmati
sensasi berenang di lautan atau sekedar mengapung santai di atas ban karet.
Harap berhati-hati karena lantai Kolam Ombak dibuat miring dari kedalaman hanya
beberapa cm hingga kurang lebih 3 meter di bagian ujung dekat panggung. Kolam
Ombak di Atlantis Water Adventures kerap menjadi lokasi acara khusus seperti
senam aerobik dan pertunjukan musik.
Ø Kolam Arus
Ingin berenang santai atau
bermalas-malasan di atas perahu karet sambil melihat-lihat pemandangan di
kawasan Atlantis? Susuri saja Kolam Arus atau Antila di Atlantis Water
Adventures. Kolam Arus memiliki bentuk seperti donat raksasa yang memutari
wilayah Atlantis. Dilengkapi dengan teknologi yang menciptakan arus pelan
searah, pengunjung bisa berenang menyusuri kolam arus tanpa perlu mengerahkan
banyak tenaga. Pengunjung juga bisa bersantai di atas ban karet tanpa
capek-capek mendorong atau mendayung. Agar tak membosankan, Kolam Arus
dilengkapi dengan pancuran dan air terjun buatan di beberapa titik.
Ø Kolam Apung
Kolam Apung merupakan wahana
yang tepat bagi wisatawan yang tak bisa berenang namun ingin mencoba mengapung.
Kadar garam yang tinggi di Kolam Apung memungkinkan siapapun untuk mengapung
tanpa pelampung. Agar bisa mengapung, setiap wisatawan akan dipandu oleh
instruktur. Caranya mudah, tinggal lemaskan badan, lalu berbaring telentang dan
pasrahkan seluruh berat badan ke arah belakang.
Ø Crazy Highest Longest Slide
Bagi kamu-kamu yang gemar
tantangan, jangan lewatkan pengalaman meluncur di Crazy Highest Longest Slide.
Dari namanya saja, kamu pasti sudah bisa menebak jenis wahana yang satu ini.
Ya, Crazy Highest Longest Slide merupakan wahana seluncuran super tinggi dan
panjang yang baru tersedia di Atlantis Water Adventures. Crazy Highest Longest
Slide terdiri atas 2 seluncuran tertutup dan terbuka dengan panjang
masing-masing 122 meter dan 149 meter. Wahana seluncuran ini tercatat sebagai
yang tertinggi dan terpanjang di Indonesia.
Kolam Tanding
Kangen dengan kolam renang
biasa? Jangan khawatir, Atlantis Water Adventures juga dilengkapi dengan Kolam
Tanding yang berbentuk persegi panjang mirip kolam-kolam renang biasa. Kolam
ini dilengkapi dengan garis-garis lintasan dan pijakan untuk melompat sehingga
cocok untuk bertanding menguji kecepatan dengan teman-teman. Kamu bisa bebas
berenang gaya apapun di kolam luas setinggi dada orang dewasa ini. Jika lelah
berenang, tersedia fasilitas pijat air terjun di ujung kolam. Berendam di bawah
air terjun buatan ini bisa menyebabkan pegal-pegalmu hilang.
Ø Kolam Anak-anak
Sebagai kawasan wisata
keluarga, Atlantis Water Adventures tentu tidak hanya memiliki wahana dan kolam
khusus dewasa tetapi juga anak-anak. Kolam khusus anak-anak di Atlantis
dilengkapi dengan wahana permainan berupa rumah-rumahan, seluncuran, ember
raksasa, pistol-pistolan, dan terowongan yang berwarna-warni. Dengan kedalaman
air mulai dari semata kaki hingga sebatas lutut orang dewasa, anak-anak bisa
bebas bermain di Kiddy’s Pool Atlantis tanpa khawatir tenggelam. Namun,
anak-anak usia di bawah 5 tahun sebaiknya didampingi oleh orang tua.
Ø Kolam Outbound
Jika wahana-wahana di atas
masih terasa kurang menantang, Atlantis Water Adventures masih punya Kolam
Outbound untuk para pengunjung yang berjiwa petualang. Kolam ini
dilengkapi dengan tangga tali, jembatan gantung, arena panjat tebing, dan tali
untuk gelantungan seperti Tarzan. Bedanya, Tarzan gelantungan di dalam hutan,
sedangkan kamu sedikit aman karena di atas air. Jika terjatuh, kamu hanya akan
basah, atau paling banter kemasukan air dari hidung.
2.7 Pusat
Oleh-Oleh Khas Purwakarta :
Simping
Kaum
Cemilan ini berbentuk
lingkaran pipih, umumnya berwarna putih dan sangat renyah. Bahan utamanya
terbuat dari campuran tepung terigu dan tapioka yang dibentuk adonan, kemudian
dipanggang dengan alat khusus. Sentra produksinya ada di daerah Kaum Purwakarta
Simping tersedia
dengan aneka rasa, ada rasa pandan, nangka, cabai, bawang, udang, keju, kencur,
pisang dan susu.
Peuyeum
Bendul
Tape asal bendul
terbuat dari bahan baku singkong, diberi ragi dan difermentasi selama satu
malam. Peuyeum Bendul ini berbeda dengan tape umumnya, bentuknya lebih besar
dan dijajakan dengan digantung. Pemandangan Peuyeum Bendul ini bisa dilihat
jika melintas dari Cikampek lalu menyusuri Jalan Raya Bungursari Demikian pula
bila menyusuri jalan raya di Wilayah Kecamatan Darangdan dari Bandung Menuju Purwakarta,
Jenis tape ini banyak dipruduksi di daerag Desa Sukatani dan Desa Cibodas.
BAB III
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aska,Aulia,Mairin,Saputri, DKK VIII
C 2017 karya tulis : brebes : SMP N 02 Songgom
Desili Dkk VIII C : 2017 Karya Tulis
: Brebes : SMP N 02 Songgom
Eva,Latifah Dkk VIII C : 2017 karya
tulis : Brebes SMP N Songgom
Ulvatun, Khasanah Dkk VIII C : 2017.
Karya Tulis : Brebes : SMP N 02 Songgom